Hayatunnupus Haqiqi
Selasa, 22 November 2016
Selasa, 15 November 2016
Aristoteles
Entah Kenapa tiba-tiba aku tertarik sama sosok aristoteles yaitu yang dikenal dengan bapak pendidikan. Ketertarikan ini berawal dari aku belajar tentang pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan sosial budaya masyarakat. Disini sedikit berbagi tentang aristoteles yang
Nyaris tak terbantahkan, Aristoteles seorang filosof dan ilmuwan terbesar dalam dunia masa lampau. Dia memelopori penyelidikan ihwal logika, memperkaya hampir tiap cabang falsafah dan memberi sumbangsih tak terperikan besarnya terhadap ilmu pengetahuan.
Banyak ide-ide Aristoteles kini sudah ketinggalan jaman. Tetapi yang paling penting dari apa yang pernah dilakukan Aristoteles adalah pendekatan rasional yang senantiasa melandasi karyanya. Tercermin dalam tulisantulisan Aristoteles sikapnya bahwa tiap segi kehidupan manusia atau masyarakat selalu terbuka untuk obyek pemikiran dan analisa. Pendapat Aristoteles, alam semesta tidaklah dikendalikan oleh serba kebetulan, oleh magi, oleh keinginan tak terjajaki kehendak dewa yang terduga, melainkan tingkah laku alam semesta itu tunduk pada hukum-hukum rasional. Kepercayaan ini menurut Aristoteles diperlukan bagi manusia untuk mempertanyakan tiap aspek dunia alamiah secara sistematis dan kita mesti memanfaatkan baik pengamatan empiris dan alasan-alasan yang logis sebelum mengambil keputusan. Rangkaian sikap-sikap ini --yang bertolak belakang dengan tradisi, takhyul dan mistik-- telah mempengaruhi secara mendalam peradaban Eropa.
Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan "pengetahuan praktis". Di bawah asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi filosofis.
Pada tahun 342 SM Aristoteles pulang kembali ke Macedonia, menjadi guru seorang anak raja umur tiga belas tahun yang kemudian dalam sejarah terkenal dengan Alexander Yang Agung. Aristoteles mendidik si Alexander muda dalam beberapa tahun. Di tahun 335 SM, sesudah Alexander naik tahta kerajaan, Aristoteles kembali ke Athena dan di situ dibukanya sekolahnya sendiri, Lyceum. Dia berada di Athena dua belas tahun, satu masa yang berbarengan dengan karier penaklukan militer Alexander. Alexander tidak minta nasehat kepada bekas gurunya, tetapi dia berbaik hati menyediakan dana buat Aristoteles untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan. Mungkin ini merupakan contoh pertama dalam sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah dana besar dari pemerintah untuk maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus merupakan yang terakhir dalam abad-abad berikutnya.
Walau begitu, pertaliannya dengan Alexander mengandung pelbagai bahaya. Aristoteles menolak secara prinsipil cara kediktatoran Alexander dan tatkala si penakluk Alexander menghukum mati sepupu Aristoteles dengan tuduhan menghianat, Alexander punya pikiran pula membunuh Aristoteles. Di satu pihak Aristoteles kelewat demokratis di mata Alexander, dia juga punya hubungan erat dengan Alexander dan dipercaya oleh orang-orang Athena. Tatkala Alexander mati tahun 323 SM golongan anti-Macedonia memegang tampuk kekuasaan di Athena dan Aristoteles pun didakwa kurang ajar kepada dewa. Aristoteles, teringat nasib yang menimpa Socrates 76 tahun sebelumnya, lari meninggalkan kota sambil berkata dia tidak akan diberi kesempatan kedua kali kepada orang-orang Athena berbuat dosa terhadap para filosof. Aristoteles meninggal di pembuangan beberapa bulan kemudian di tahun 322 SM pada umur enam puluh dua tahun.
Aristoteles dengan muridnya, Alexander
Hasil murni karya Aristoteles jumlahnya mencengangkan.
Empat puluh tujuh karyanya masih tetap bertahan. Daftar kuno
mencatat tidak kurang dari seratus tujuh puluh buku hasil
ciptaannya. Bahkan bukan sekedar banyaknya jumlah judul buku
saja yang mengagumkan, melainkan luas daya jangkauan
peradaban yang menjadi bahan renungannya juga tak
kurang-kurang hebatnya. Kerja ilmiahnya betul-betul
merupakan ensiklopedi ilmu untuk jamannya. Aristoteles
menulis tentang astronomi, zoologi, embryologi, geografi,
geologi, fisika, anatomi, physiologi, dan hampir tiap
karyanya dikenal di masa Yunani purba. Hasil karya
ilmiahnya, merupakan, sebagiannya, kumpulan ilmu pengetahuan
yang diperolehnya dari para asisten yang spesial digaji
untuk menghimpun data-data untuknya, sedangkan sebagian lagi
merupakan hasil dari serentetan pengamatannya sendiri.
Untuk menjadi seorang ahli paling jempolan dalam tiap cabang ilmu tentu kemustahilan yang ajaib dan tak ada duplikat seseorang di masa sesudahnya. Tetapi apa yang sudah dicapai oleh Aristoteles malah lebih dari itu. Dia filosof orisinal, dia penyumbang utama dalam tiap bidang penting falsafah spekulatif, dia menulis tentang etika dan metafisika, psikologi, ekonomi, teologi, politik, retorika, keindahan, pendidikan, puisi, adat-istiadat orang terbelakang dan konstitusi Athena. Salah satu proyek penyelidikannya adalah koleksi pelbagai negeri yang digunakannya untuk studi bandingan.
Mungkin sekali, yang paling penting dari sekian banyak hasil karyanya adalah penyelidikannya tentang teori logika, dan Aristoteles dipandang selaku pendiri cabang filosofi yang penting ini. Hal ini sebetulnya berkat sifat logis dari cara berfikir Aristoteles yang memungkinkannya mampu mempersembahkan begitu banyak bidang ilmu. Dia punya bakat mengatur cara berfikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang kemudian jadi dasar berpikir di banyak bidang ilmu pengetahuan. Aristoteles tak pernah kejeblos ke dalam rawa-rawa mistik ataupun ekstrim. Aristoteles senantiasa bersiteguh mengutarakan pendapat-pendapat praktis. Sudah barang tentu, manusia namanya, dia juga berbuat kesalahan. Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa sedikitnya kesalahan yang dia bikin dalam ensiklopedi yang begitu luas.
Pengaruh Aristoteles terhadap cara berpikir Barat di belakang hari sungguh mendalam. Di jaman dulu dan jaman pertengahan, hasil karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Latin, Arab, Itali, Perancis, Ibrani, Jerman dan Inggris. Penulis-penulis Yunani yang muncul kemudian, begitu pula filosof-filosof Byzantium mempelajari karyanya dan menaruh kekaguman yang sangat. Perlu juga dicatat, buah pikirannya banyak membawa pengaruh pada filosof Islam dan berabad-abad lamanya tulisan-tulisannya mendominir cara berpikir Barat. Ibnu Rusyd (Averroes), mungkin filosof Arab yang paling terkemuka, mencoba merumuskan suatu perpaduan antara teologi Islam dengan rasionalismenya Aristoteles. Maimomides, pemikir paling terkemuka Yahudi abad tengah berhasil mencapai sintesa dengan Yudaisme. Tetapi, hasil kerja paling gemilang dari perbuatan macam itu adalah Summa Theologia-nya cendikiawan Nasrani St. Thomas Aquinas. Di luar daftar ini masih sangat banyak kaum cerdik pandai abad tengah yang terpengaruh demikian dalamnya oleh pikiran Aristoteles.
Kekaguman orang kepada Aristoteles menjadi begitu melonjak di akhir abad tengah tatkala keadaan sudah mengarah pada penyembahan berhala. Dalam keadaan itu tulisan-tulisan Aristoteles lebih merupakan semacam bungkus intelek yang jitu tempat mempertanyakan problem lebih lanjut daripada semacam lampu penerang jalan. Aristoteles yang gemar meneliti dan memikirkan ihwal dirinya tak salah lagi kurang sepakat dengan sanjungan membabi buta dari generasi berikutnya terhadap tulisan-tulisannya.
Beberapa ide Aristoteles kelihatan reaksioner diukur dengan kacamata sekarang. Misalnya, dia mendukung perbudakan karena dianggapnya sejalan dengan garis hukum alam. Dan dia percaya kerendahan martabat wanita ketimbang laki-laki. Kedua ide ini-tentu saja --mencerminkan pandangan yang berlaku pada jaman itu. Tetapi, tak kurang pula banyaknya buah pikiran Aristoteles yang mencengangkan modernnya, misalnya kalimatnya, "Kemiskinan adalah bapaknya revolusi dan kejahatan," dan kalimat "Barangsiapa yang sudah merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya." (Tentu saja, waktu itu belum ada sekolah seperti yang kita kenal sekarang).
Di abad-abad belakangan, pengaruh dan reputasi Aristoteles telah merosot bukan alang kepalang. Namun, saya pikir pengaruhnya sudah begitu menyerap dan berlangsung begitu lama sehingga saya menyesal tidak bisa menempatkannya lebih tinggi dari tingkat urutan seperti sekarang ini. Tingkat urutannya sekarang ini terutama akibat amat pentingnya ketiga belas orang yang mendahuluinya dalam urutan.
sumber : http://media.isnet.org/kmi/iptek/100/Aristoteles.html
Nyaris tak terbantahkan, Aristoteles seorang filosof dan ilmuwan terbesar dalam dunia masa lampau. Dia memelopori penyelidikan ihwal logika, memperkaya hampir tiap cabang falsafah dan memberi sumbangsih tak terperikan besarnya terhadap ilmu pengetahuan.
Banyak ide-ide Aristoteles kini sudah ketinggalan jaman. Tetapi yang paling penting dari apa yang pernah dilakukan Aristoteles adalah pendekatan rasional yang senantiasa melandasi karyanya. Tercermin dalam tulisantulisan Aristoteles sikapnya bahwa tiap segi kehidupan manusia atau masyarakat selalu terbuka untuk obyek pemikiran dan analisa. Pendapat Aristoteles, alam semesta tidaklah dikendalikan oleh serba kebetulan, oleh magi, oleh keinginan tak terjajaki kehendak dewa yang terduga, melainkan tingkah laku alam semesta itu tunduk pada hukum-hukum rasional. Kepercayaan ini menurut Aristoteles diperlukan bagi manusia untuk mempertanyakan tiap aspek dunia alamiah secara sistematis dan kita mesti memanfaatkan baik pengamatan empiris dan alasan-alasan yang logis sebelum mengambil keputusan. Rangkaian sikap-sikap ini --yang bertolak belakang dengan tradisi, takhyul dan mistik-- telah mempengaruhi secara mendalam peradaban Eropa.
Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan "pengetahuan praktis". Di bawah asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi filosofis.
Pada tahun 342 SM Aristoteles pulang kembali ke Macedonia, menjadi guru seorang anak raja umur tiga belas tahun yang kemudian dalam sejarah terkenal dengan Alexander Yang Agung. Aristoteles mendidik si Alexander muda dalam beberapa tahun. Di tahun 335 SM, sesudah Alexander naik tahta kerajaan, Aristoteles kembali ke Athena dan di situ dibukanya sekolahnya sendiri, Lyceum. Dia berada di Athena dua belas tahun, satu masa yang berbarengan dengan karier penaklukan militer Alexander. Alexander tidak minta nasehat kepada bekas gurunya, tetapi dia berbaik hati menyediakan dana buat Aristoteles untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan. Mungkin ini merupakan contoh pertama dalam sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah dana besar dari pemerintah untuk maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus merupakan yang terakhir dalam abad-abad berikutnya.
Walau begitu, pertaliannya dengan Alexander mengandung pelbagai bahaya. Aristoteles menolak secara prinsipil cara kediktatoran Alexander dan tatkala si penakluk Alexander menghukum mati sepupu Aristoteles dengan tuduhan menghianat, Alexander punya pikiran pula membunuh Aristoteles. Di satu pihak Aristoteles kelewat demokratis di mata Alexander, dia juga punya hubungan erat dengan Alexander dan dipercaya oleh orang-orang Athena. Tatkala Alexander mati tahun 323 SM golongan anti-Macedonia memegang tampuk kekuasaan di Athena dan Aristoteles pun didakwa kurang ajar kepada dewa. Aristoteles, teringat nasib yang menimpa Socrates 76 tahun sebelumnya, lari meninggalkan kota sambil berkata dia tidak akan diberi kesempatan kedua kali kepada orang-orang Athena berbuat dosa terhadap para filosof. Aristoteles meninggal di pembuangan beberapa bulan kemudian di tahun 322 SM pada umur enam puluh dua tahun.
Aristoteles dengan muridnya, Alexander
Untuk menjadi seorang ahli paling jempolan dalam tiap cabang ilmu tentu kemustahilan yang ajaib dan tak ada duplikat seseorang di masa sesudahnya. Tetapi apa yang sudah dicapai oleh Aristoteles malah lebih dari itu. Dia filosof orisinal, dia penyumbang utama dalam tiap bidang penting falsafah spekulatif, dia menulis tentang etika dan metafisika, psikologi, ekonomi, teologi, politik, retorika, keindahan, pendidikan, puisi, adat-istiadat orang terbelakang dan konstitusi Athena. Salah satu proyek penyelidikannya adalah koleksi pelbagai negeri yang digunakannya untuk studi bandingan.
Mungkin sekali, yang paling penting dari sekian banyak hasil karyanya adalah penyelidikannya tentang teori logika, dan Aristoteles dipandang selaku pendiri cabang filosofi yang penting ini. Hal ini sebetulnya berkat sifat logis dari cara berfikir Aristoteles yang memungkinkannya mampu mempersembahkan begitu banyak bidang ilmu. Dia punya bakat mengatur cara berfikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang kemudian jadi dasar berpikir di banyak bidang ilmu pengetahuan. Aristoteles tak pernah kejeblos ke dalam rawa-rawa mistik ataupun ekstrim. Aristoteles senantiasa bersiteguh mengutarakan pendapat-pendapat praktis. Sudah barang tentu, manusia namanya, dia juga berbuat kesalahan. Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa sedikitnya kesalahan yang dia bikin dalam ensiklopedi yang begitu luas.
Pengaruh Aristoteles terhadap cara berpikir Barat di belakang hari sungguh mendalam. Di jaman dulu dan jaman pertengahan, hasil karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Latin, Arab, Itali, Perancis, Ibrani, Jerman dan Inggris. Penulis-penulis Yunani yang muncul kemudian, begitu pula filosof-filosof Byzantium mempelajari karyanya dan menaruh kekaguman yang sangat. Perlu juga dicatat, buah pikirannya banyak membawa pengaruh pada filosof Islam dan berabad-abad lamanya tulisan-tulisannya mendominir cara berpikir Barat. Ibnu Rusyd (Averroes), mungkin filosof Arab yang paling terkemuka, mencoba merumuskan suatu perpaduan antara teologi Islam dengan rasionalismenya Aristoteles. Maimomides, pemikir paling terkemuka Yahudi abad tengah berhasil mencapai sintesa dengan Yudaisme. Tetapi, hasil kerja paling gemilang dari perbuatan macam itu adalah Summa Theologia-nya cendikiawan Nasrani St. Thomas Aquinas. Di luar daftar ini masih sangat banyak kaum cerdik pandai abad tengah yang terpengaruh demikian dalamnya oleh pikiran Aristoteles.
Kekaguman orang kepada Aristoteles menjadi begitu melonjak di akhir abad tengah tatkala keadaan sudah mengarah pada penyembahan berhala. Dalam keadaan itu tulisan-tulisan Aristoteles lebih merupakan semacam bungkus intelek yang jitu tempat mempertanyakan problem lebih lanjut daripada semacam lampu penerang jalan. Aristoteles yang gemar meneliti dan memikirkan ihwal dirinya tak salah lagi kurang sepakat dengan sanjungan membabi buta dari generasi berikutnya terhadap tulisan-tulisannya.
Beberapa ide Aristoteles kelihatan reaksioner diukur dengan kacamata sekarang. Misalnya, dia mendukung perbudakan karena dianggapnya sejalan dengan garis hukum alam. Dan dia percaya kerendahan martabat wanita ketimbang laki-laki. Kedua ide ini-tentu saja --mencerminkan pandangan yang berlaku pada jaman itu. Tetapi, tak kurang pula banyaknya buah pikiran Aristoteles yang mencengangkan modernnya, misalnya kalimatnya, "Kemiskinan adalah bapaknya revolusi dan kejahatan," dan kalimat "Barangsiapa yang sudah merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya." (Tentu saja, waktu itu belum ada sekolah seperti yang kita kenal sekarang).
Di abad-abad belakangan, pengaruh dan reputasi Aristoteles telah merosot bukan alang kepalang. Namun, saya pikir pengaruhnya sudah begitu menyerap dan berlangsung begitu lama sehingga saya menyesal tidak bisa menempatkannya lebih tinggi dari tingkat urutan seperti sekarang ini. Tingkat urutannya sekarang ini terutama akibat amat pentingnya ketiga belas orang yang mendahuluinya dalam urutan.
sumber : http://media.isnet.org/kmi/iptek/100/Aristoteles.html
Sabtu, 12 November 2016
Hidup Penuh Petualang
Disini saya mencoba menjelaskan walaupun saya hanya seorang mahasiswa yang tidak tau ke depannya kehidupan saya bagaimana. Saya pernah mengikuti sebuah seminar udah lama sih seminarnya yang pembicaranya yaitu penulis terkenal ahmad rifa'i rif'an (maaf kalau penulisan nama salah) .dalam seminar tersebut yang berkesan bagi saya adalah :
1. Jangan mau jadi orang rata - rata
Dalam siklus hidup secara normal kita lahir selanjutnya sekolah, kuliah, kerja, nikah, punya rimah, anak. dan lahir kembali. Begituh la siklus hidup kita secara normal. Tapi dalam hal ini kita mencoba melakukan yang lain dari orang lain lakukan. Dengan cara kita kerja dulu baru kuliah atau dengan nikah dulu baru kerja. Asalkan jangan sampai punya anak dulu baru nikah. Kita mencoba melakukan hal yang di pandang sempurna bagi orang semasa kita masih muda. hanya waktu muda kita mampu menuliskan karya kreatifitas kita. Jadi berusaha lah supaya jangan hanya menjadi orang rata - rata. Cemooh orang, bunjingan orang yang mampu menjatuhkan semangat kita jangan pernah di dengarkan. Jadikan itu semangat bagi kita. Orang yang sering mencemoohkan itu berarti dia tidak mampu seperti kita.
2. Miliki Target hidup
Kita terutamanya saya sendiri harus memiliki terget hidup saya ke depannya. Saya ingin sukses, saya ingin jadi seorang perawat prefesional yang selama ini perawat hanya di pandang sebelah mata oleh orang lain. Perawat judes, itu lah yang banyak orang bilang, tapi saya akan merubahnya pandangan tersebut dengan perawat yang berwawasan tinggi dan memiliki ilmu pengetahuan dan kreativitas yang baik. itu lah target hidup saya, namun untuk mencapainya tentu tidaklah hal yang mudah tapi dengan bekerja keras mampu merubah segalanya. Orang yang memiliki target hidup yang tinggi dan seking sibuknya memperjuangkan mimpi-mimpinya hingga tidak ada waktu
Maaf cuma ada 2 yang diingat hehehe yang penting bermanfaat share guys
1. Jangan mau jadi orang rata - rata
Dalam siklus hidup secara normal kita lahir selanjutnya sekolah, kuliah, kerja, nikah, punya rimah, anak. dan lahir kembali. Begituh la siklus hidup kita secara normal. Tapi dalam hal ini kita mencoba melakukan yang lain dari orang lain lakukan. Dengan cara kita kerja dulu baru kuliah atau dengan nikah dulu baru kerja. Asalkan jangan sampai punya anak dulu baru nikah. Kita mencoba melakukan hal yang di pandang sempurna bagi orang semasa kita masih muda. hanya waktu muda kita mampu menuliskan karya kreatifitas kita. Jadi berusaha lah supaya jangan hanya menjadi orang rata - rata. Cemooh orang, bunjingan orang yang mampu menjatuhkan semangat kita jangan pernah di dengarkan. Jadikan itu semangat bagi kita. Orang yang sering mencemoohkan itu berarti dia tidak mampu seperti kita.
2. Miliki Target hidup
Kita terutamanya saya sendiri harus memiliki terget hidup saya ke depannya. Saya ingin sukses, saya ingin jadi seorang perawat prefesional yang selama ini perawat hanya di pandang sebelah mata oleh orang lain. Perawat judes, itu lah yang banyak orang bilang, tapi saya akan merubahnya pandangan tersebut dengan perawat yang berwawasan tinggi dan memiliki ilmu pengetahuan dan kreativitas yang baik. itu lah target hidup saya, namun untuk mencapainya tentu tidaklah hal yang mudah tapi dengan bekerja keras mampu merubah segalanya. Orang yang memiliki target hidup yang tinggi dan seking sibuknya memperjuangkan mimpi-mimpinya hingga tidak ada waktu
Maaf cuma ada 2 yang diingat hehehe yang penting bermanfaat share guys
Media Pendidikan Kesehatan
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya. Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada Nabi
besar kita yakninya Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya
dari zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh ilmu pengetahuan yang kita rasakan
pada saat sekarang ini.
Makalah
ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan mengenai “Media
Pendidikan Kesehatan”. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga menjadi ibadah
dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan supaya kita selalu
berada di bawah lindungan Allah SWT.
Padang, Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang ............................................................................. ....... 1
B.
Rumusan
Masalah................................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan............................................................................ ....... 2
D.
Manfaat
Penulisan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... ....... 3
A.
Pengertian
Media.................................................................................. 3
B.
Manfaat
Media ............................................................................. ....... 3
C.
Macam-Macam
Media................................................................... ....... 4
D.
Sasaran
Yang dicapai Media ....................................................... ..... 17
E.
Merencanakan
dan Menggunakan Media...................................... ..... 17
BAB III PENUTUP............................................................................................. 19
A. Kesimpulan ........................................................................................ 19
B.
Saran................................................................................................... 20
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 21
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Upaya
mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan
dengan melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan.
Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan
masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan
masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan
pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku
sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku
sehat. Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer informasi tentang
kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi (Machfoedz, 2005).
Media
sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan
kesehatan dipengaruhi metode yang digunakan.
Pendidikan kesehatan dapat memanfaatkan berbagai macam media menyampaikan atau
membantu menyampaikan materi pendidikan (Imtima, 2007) .
Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan dapat
dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan (billboard).
Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster
dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film
strip dan sekarang dikenal internet
(Notoadmojdo, 2003).
Penggunaan
alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana dan kompleks),
sasaran, tempat dan penggunanya. Menurut
Effendi dan Makhfudli (2009) aspek dalam
perencanaan pendidikan kesehatan ialah tujuan, sasaran, dan metode, media,
materi, tempat, dan langkah-langkah. Dengan memahami
komunikasi khususnya alat peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkan perawat mampu menyampaikan
informasi kesehatan terutama preventif sehingga timbul perubahan perilaku
kesehatan masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah penyakit dan meningkatkan
derajat kesehatan. Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong peran perawat untuk mengajak masyarakat
memanfaatkan ahli kesehatan bukan hanya pada saat sakit tetapi dimulai dari
pencegahan penyakit serta meningkatkan kondisi kesehatannya melalui deteksi
dini.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian media pendidikan kesehatan?
2.
Apa
manfaat media pendidikan kesehatan ?
3.
Apa
macam-macam media pendidikan kesehatan ?
4.
Siapa
sasaran yang dicapai media pendidikan kesehatan ?
5.
Bagaimana
cara merencanakan dan menggunakan media pendidikan kesehatan ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mengetahui
tentang media pendidikan kesehatan
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami
tentang :
a.
Pengertian
media pendidikan kesehatan
b.
Manfaat
media pendidikan kesehatan
c.
Macam-macam
media pendidikan kesehatan
d.
Sasaran
yang dicapai media pendidikan kesehatan
e.
Cara merencanakan
dan menggunakan media pendidikan kesehatan
D. Manfaat
Penulisan
1. Menambah pengetahuan dan informasi
mengenai media
yang digunakan dalam pendidikan kesehatan.
2. Mengetahui bagaimana cara dan menggunakan media pendidikan
kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFENISI
MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
Media
merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan audien sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada dirinya (Mubarak
dkk, 2006). Sedangkan pendidikan kesehatan
menurut Notoatmodjo
(2010) adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar
masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan
untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya. Jadi media
pendidikan kesehatan adalah saluran
komunikasi yang dipakai untuk mengirimkan pesan kesehatan (Nursalam, 2008).
B.
MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
Media pendidikan kesehatan mempunyai
fungsi sebagai berikut (Notoadmojo, 2012) :
1.
Menimbulkan minat
sasaran pendidikan
2.
Mencapai sasaran yang
lebih banyak
3.
Membantu dalam
mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
4.
Menstimulasi sasaran
pendidikan untuk meneruskan pesan –pesan yang diterima oran lain
5.
Mempermudah penyampaian
bahan atau informasi kesehatan
6.
Mempermudah penerimaan
informasi oleh sasaran/ masyarakat
7.
Mendorong keinginan
orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan akhirnya mendapatkan
pengertian yang lebih baik
8.
Membantu menegakkan
pengertian yang diperoleh
Dengan
kata lain media ini memiliki beberapa tujuan yaitu :
1. Tujuan yang akan
dicapai :
a.
Menanamkan pengetahuan/pengertian,
pendapat dan konsep- konsep
b.
Mengubah sikap dan
persepsi
c.
Menanamkan perilaku/kebiasaan
yang baru
2.
Tujuan penggunaan alat
bantu :
a.
Sebagai alat bantu
dalam latihan/penataran/pendidikan
b.
Untuk menimbulkan
perhatian terhadap suatu masalah
c.
Untuk mengingatkan
suatu pesan/informasi
d.
Untuk menjelaskan
fakta-fakta, prosedur, tindakan.
C. BENTUK
MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
Ada beberapa
bentuk media pendidikan
kesehatan antara lain
(Notoadmojo, 2012) :
1.
Berdasarkan stimulasi indra
a. Alat
bantu lihat (visual aid) yang berguna dalam membantu menstimulasi indra
penglihatan pada
saat proses pendidikan. Terdapat dua alat bantu visual, yaitu:
1) Alat bantu yang
diproyeksikan seperti slide, OHP, dan film strip
2) Alat bantu yang tidak
diproyeksikan misalnya dua dimensi seperti gambar, peta, dan bagan. Termasuk
alat bantu cetak dan tulis misalnya leaflet, poster, lembar balik, dan buklet.
Termasuk tiga dimensi seperti bola dunia dan boneka.
b. Alat
bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat membantu untuk menstimulasi
indra pendengar pada waktu penyampaian bahan pendidikan/pengajaran. Alat ini digunakan
untuk menstimulasi indera pendengar misalnya piringan hitam, radio, tape, CD. Alat bantu lihat-dengar
(audio visual aids).
c. Alat bantu ini digunakan
untuk menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran seperti televisi,
film dan video.
2.
Berdasarkan
pembuatannya dan penggunaannya
a. Alat
peraga yang rumit (complicated) seperti film, film strip, dan slide.
Dalam penggunaannya alat peraga ini memerlukan listrik dan proyektor.
b. Alat peraga sederhana, yang mudah dibuat
sendiri dengan bahan – bahan setempat yang mudah
diperoleh seperti bamboo, karton, kaleng bekas, dan kertas Koran. Ciri-ciri
alat peraga sederhana adalah mudah dibuat, bahan-bahannya dapat diperoleh dari
bahan-bahan lokal,
mencerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaan setempat, ditulis (gambar)
dengan sederhana, bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh masyarakat dan
memenuhi kebutuhan petugas kesehatan dan masyarakat.
3.
Berdasarkan
cara produksi
media
a. Media
Cetak
Media cetak yaitu
suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak pada
umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna.
Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur.
Adapun macam-macamnya adalah :
1)
Media Koran (Surat
Kabar)
Merupakan lembaran-lembaran kertas bertuliskan kabar berita dan
sebagainya yang terbagi ke dalam kolom-kolom. Koran
(dari bahasa
Belanda: Krant, dari bahasa Perancis
courant) atau surat kabar
adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada
kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran,
yang berisi berita-berita
terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik,
kriminalitas,
olahraga,
tajuk rencana,
cuaca.
Kelebihan :
a) Biasanya relatif tidak mahal.
b) Fleksibel (lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar
yang mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan dengan khalayak yang
dijadikan sasaran iklan).
c) Dapat dinikmati lebih lama.
d) Market
coverage ; surat kabar
mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai cakupan wilayahnya.
e) Comparison
shooping ; surat
kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau referensi konsumen dalam
membeli barang atau jasa.
f) Positive consumer attitude ; aktualitas informasi yang sampaikan digunakan
juga sebagai acuan pembaca.
Kekurangan :
a) Mudah diabaikan.
b) Short
life span ; meski
jangkauannya luas dan massal serta dapat didokumentasikan, pembaca surat kabar
hanya butuh waktu kurang
lebih 15 menit hingga 30 menit untuk membacanya serta umumnya hanya sekali saja
membacanya. Selain itu usia informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi.
c) Clutter ; jika isi dan
tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan pemahaman isi pesan iklan
oleh pembacanya.
d) Beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau oleh
surat kabar, misal kelompok masyarakat menengah ke bawah atau masyarakat usia di bawah 15 tahun.
e) Beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan
menggunakan surat kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan tertentu.
Contoh iklan peralatan olahraga.
f) Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek,
artinya gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap.
2)
Media
Leafleat
Leaflet adalah selembar
kertas yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah
khusus untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu. Leaflet juga
diartikan sebagai salah satu media yang menggunakan selembar kertas yang
berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran yang dapat
membaca dan biasanyan di sajikan dalam bentuk lipatan yang dipergunakan
untuk penyampaian informasi atau penguat pesan yang disampaikan (Maulana, 2007).
Keuntungan Leaflet :
a) Leaflet menarik untuk dilihat.
b) Mudah
untuk dimengerti.
c) Merangsang
imajinasi dalam pemahaman isi leaflet.
d) Lebih
ringkas dalam penyampaian isi informasi.
Kelemahan Leaflet
a) Salah
dalam desain tidak akan menarik pembaca.
b) Leaflet
hanya untu dibagikan, tidak bisa di pajang/ ditempel.
3)
Media
Poster
Poster merupakan
gambar-gambar yang dirancang sedemikian rupa sehingga menarik perhatian audience, sedikit menggunakan
kata-kata, dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang ditempelkan pada tempat
tertentu. Sebuah poster harus didesain menggugah/menarik perhatian khalayak
terhadap suatu isu, sehingga dapat menyampaikan secara tepat.
Kelebihan
Poster:
a) Bahasanya
informatif, jelas.
b) Informasi
yang disampaikan lebih jelas dan lengkap.
c) Biaya
percetakan lebih murah.
d) Lebih
mudah untuk mempromosikan.
Kekurangan
Poster:
a) Mudah
sobek.
b) Lebih
lama untuk memahami poster.
c) Jika
terkena air terkadang luntur, tergantung kertas dan tinta printer yang
digunakan.
4)
Media Booklet
Booklet adalah media komunikasi
massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran,
larangan-larangan kepada khalayak massa, dan berbentuk cetakan. Sehingga akhir
dari tujuannya tersebut adalah agar masyarakat yang sebagai obyek memahami dan
menuruti pesan yang terkandung dalam media komunikasi massa tersebut. Sesuatu
itu tak mungkin bisa lepas dari keunggulan dan kelemahan.
Kelebihan Media Booklet :
a)
Keunggulan
dari booklet itu adalah bahwa booklet ini menggunakan media cetak sehingga
biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan
menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual.
b)
Proses
booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu.
c)
Proses
penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada.
d)
Lebih
terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang
disampaikannya.
Kelemahan Media
Booklet
a)
Booklet
ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan
penyebaran booklet.
b)
Tidak
langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek kepada
penyampai pesan tidak secara langsung (tertunda).
c) Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.
5)
Media Majalah
Media yang
mengandalkan tulisan atau teks biasanya identik dengan majalah, tabloid dan
lain sebagainya yang berasal dari proses pencarian berita, pengumpulan berita, pengolahan berita (editing) ,
percetakan dan sampai pada proses distribusi kepada khalayak.
Kelebihan majalah adalah:
a)
Bisa disimpan
dan bisa di baca berulang- ulang.
b) Bisa dikumpulkan dan dibuat kliping. Terutama mengenai
sebuah berita yang fenomenal ataupun berita- berita yang dianggap menarik.
c) Biasanya
informasi di dalamnya lebih jelas dan mampu menjelaskan hal- hal yang bersifat
kompleks ataupun investigatif. Terkadang disertai gambar atau foto yang lebih
memperjelas isi berita yang ditampilkan. Dan ada kalanya bila berita tersebut
bersifat continue maka ada sedikit pengulangan mengenai berita sebelumnya,
sehingga pembaca benar- benar mengerti dan faham tentang isi dan alur berita
tersebut.
d) Harga yang cukup murah.
Kekurangan majalah adalah :
a) Lebih lambat penyampaian beritanya daripada media-
media yang lain.
b) Terbatas pada tulisan atau teks saja meskipun beberapa
di dukung oleh foto atau gambar, sehingga pembaca harus memahami sendiri berita
tersebut karena memang visualisasi yang terbatas.
c) Biaya produksi tergolong mahal, karena media cetak
harus dicetak dan didistribusikan sebelum dapat dinikmati masyarakat.
6)
Media
Pamflet
Pamflet merupakan
tulisan yang dapat disertai dengan gambar atau tidak, tanpa penyampulan maupun
penjilidan yang dicantumkan pada selembar kertas disatu sisi atau kedua
sisinya, lalu dilipat atau dipotong setengah, sepertiga, atau bahkan seperempatnya,
sehingga terlihat lebih kecil (dapat juga disebut selebaran).
Kelebihan
Pamflet :
a) Praktis.
b) Bisa
diberikan kepada konsumen sebagai pengingat akan produk kita.
c) Biaya
percetakan lebih murah.
d) Memberikan
informasi yang sangat jelas.
Kekurangan
Pamflet:
a) Mudah
sobek.
b) Membutuhkan
waktu lama untuk memahami isi pamflet.
c) Harus
bisa mengolah layout dengan tepat agar tidak membosankan.
7)
Media
Stiker
Stiker merupakan
salah satu dari sekian banyak media komunikasi yang digunakan dalam in store
media, keefektifan sebuah stiker dalam menyampaikan pesan bergantung pada
beberapa hal yaitu: penampilan, ukuran stiker harus optimum, kualitas cetakan
yang baik, awet dan terjangkau serta bahasa yang digunakan dalam penyampaian
harus singkat padat dan jelas, serta menarik.
Kelebihan
Stiker:
a) Mudah
ditempelkan.
b) Lebih
praktis, dalam artian penempatan dimana saja lebih mudah, dan tidak membutuhkan
sesuatu untuk menempelkannya.
c) Hasil
cetakan lebih murah dan terjangkau.
d) Pengerjaannya
relatif mudah.
e) Tidak
butuh waktu lama untuk membuatnya.
Kekurangan
Stiker
a) Mudah
tergores dan sobek.
b) Penempatannya harus ditempat yang tidak mudah tergores.
8)
Media Billboard
Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan
ukuran besar. Bisa disebut juga billboard adalah bentuk poster dengan ukuran
yang lebih besar yang diletakkan tinggi di tempat
tertentu yang ramai dilalui orang.
Kelebihan :
a) Relatif Murah
b) Media luar ruang / billboard sesungguhnya
memerlukan pembiayaan yang relatif murah karena berlaku selama 1 tahun untuk sekali kontrak/pembayaran.
c) Penjadwalan / penempatan media luar ruang relatif
fleksibel karena dapat ditempatkan pada lokasi-lokasi yang dianggap paling tepat untuk suatu produk yang akan
diiklankan.
d) Mengingatkan produk secara terus-menerus
e) Dengan ukuran yang besar dan pencahayaan yang
sempurna billboard bahkan dapat menarik setiap pengguna jalan.
f) Potensi Kreatif
Kekurangan :
a) Pesan Terbatas
b) Karena waktu baca / penglihatan yang sebentar, pesan-pesan pada media luar ruang dibuat sangat
terbatas atau singkat.
c) Media-media luar ruang rentan terhadap pengrusakan
dari masyarakat yang tidak menyenangi adanya media iklan yang dipasang.
9)
Media
Spanduk
Spanduk dapat diartikan
sebagai media penyampai informasi berupa kain jenis tertentu. Panjang spanduk
rata-rata berukuran sekitar lima hingga delapan meter dengan lebar
menyesuaikan. Spanduk lazim dipasang di tepi atau tengah jalan. Dibentangkan
atau diikat pada tembok, tiang listrik maupun pepohonan yang banyak terdapat di
tepian jalan. Spanduk berisi huruf atau kalimat informatif dan gambar menarik
mata.
Kelebihan
Spanduk :
a) Kemudahan pembacanya untuk
menangkap pesan dari informasi yang tercetak di bentangan kain tersebut.
b) Pembaca
spanduk dapat mengulang-ulang membaca atau melihat pesan pada spanduk.
c) Informasi yang
disampaikan melalui spanduk akan dipahami secara gamblang dan jelas tanpa ada
kemungkinan disalahpahami maksudnya.
d) Dapat terlihat dari
jarak jauh,
Kekurangan
Spanduk :
a) Spanduk juga merupakan
media yang paling sering tidak dipedulikan oleh orang-orang. Ini karena
kekuatan spanduk terletak pada pengolahan kata-kata dan gambar. Jika kata-kata
atau gambar tidak menarik, maka keberadaan spanduk pun jadi sia-sia.
b) Dibutuhkan
orang yang ahli dalam menyusun atau mengonsep spanduk sehingga menarik
perhatian orang-orang untuk melihat dan membaca pesan yang ditulis di spanduk
itu.
c) Kekurangan
spanduk lainnya adalah pada proses memasang spanduk yang tidak mudah.
Bandingkan dengan media lain seperti selebaran atau pamflet yang bisa cepat dan
tak perlu usaha keras dalam menyebarkannya. Sedangkan spanduk, butuh usaha
berlebih ketika hendak memasangnya, termasuk juga ketika mencopot spanduk yang
telah habis ‘masa pakainya’.
d) Bahannya
dari kain, spanduk rentan mengalami kerusakan berupa robek karena hembusan
angin atau perilaku dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menyobek
atau merusak spanduk dengan sengaja.
10)
Media
Baner
Baner merupakan salah
satu bentuk iklan promosi produk dan jasa atau sarana untuk memperkenalkan
produk atau jasa kepada konsumen atau target pasar. Banner mempunyai ciri khas
yang berbeda dengan teks tulis biasa, banner biasanya berbentuk berupa gambar yang
tema gambarnya sesuai dengan informasi yang ingin disampaikan kepada prospect
(target audiance).
Kelebihan
Baner:
a) Mudah
dipindahkan.
b) Biaya
lebih terjangkau.
c) Mudah
diaplikasikan dalam berbagai bentuk promo baik secara singkat dalam jangka
waktu yang lama.
Kekurangan
Baner:
a) Mudah
tergores dan sobek.
b) Harus
pintar memilih lokasi dalam penempatannya.
c) Memerlukan tempat dengan bidang luas.
b. Media Elektronika
Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis,
dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu
elektronika. Adapun
macam-macam media tersebut adalah :
1)
Media Radio
Media suara atau audio identik dengan media radio yang memang pendengarnya
hanya bisa menikmati suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.
Kelebihan :
a) Penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan
bisa saat itu juga.
b) Biasanya
media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya.
c) Biaya
produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio
relatif murah.
d) Pendengar
yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi
khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini, berbeda dengan
koran yang memang khalayaknya harus bisa membaca.
e) Bahasa yang
digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
f)
Pendengar tidak terbatas baik dari
segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya.
Kekurangan radio adalah:
a)
Informasi yang disampaikan hanya
sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara
detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya sederhana dan
tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa membayangkan saja.
b)
Jumlah berita yang disampaikan oleh
radio terbatas, tidak sebanyak media cetak (koran).
c)
Karena radio penyebarannya melalui
alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama
terjangkau oleh daya pancar radio tersebut.
d)
Harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan
menyajikan siaran berita.
2)
Media Film
Menurut
Haney dan Ulmer (1981) dalam Yusuf Hadi Miarso (2004) media presentasi yang
paling canggih adalah media yang dapat menyampaikan lima macam bentuk informasi
yaitu gambar, garis, simbol, suara, dan gerakan. Media itu adalah gambar hidup
(film) dan televisi / video. Film disebut juga gambar hidup (motion pictures),
yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara
cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.
Untuk lebih mengenal karakteristik film yang akan menjadi objek penelitian ini,
maka peneliti paparkan beberapa kelebihan dan kekurangan film menurut Riyana
(2006) seperti dibawah ini:
Kelebihan :
a)
Memberikan pesan yang dapat diteima
secara lebih merata oleh penonton.
b)
Sangat bagus untuk menerangkan suatu
proses.
c)
Mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu.
d)
Lebih realistis, dapat diulang-ulang
dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
e)
Memberikan kesan
yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap penonton.
Kekurangan Media Film
a)
Harga produksinya cukup mahal.
b)
Pembuatannya memerlukan banyak waktu
dan tenaga.
c)
Memerlukan operator khusus untuk
mengoperasikannya.
d)
Memerlukan penggelapan ruangan.
3)
Kaset
Dan CD Audio
Kaset
dan CD Audio adalah penyimpanan data yang hanya berupa suara yang di temukan
oleh phillips pada tahun 1963 di Eropa dan tahun 1964 di Amerika Serikat dengan
nama compact cassette seiring perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
ditemukanlah beberapa media audio diantaranya CD dan DVD, MP3, Audio Digital, tetapi sebelum
ditemukan media seperti yang disebut diatas telah ada media yang masih sangat
sederhana yaitu piringan hitam, ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk
menghasilkan bunyi atau suara.
Kelebihan :
a)
Dapat diulang-ulang/
b)
Pengguna dapat menyesuaikan waktu
c)
Pengguna dapat mneggunakan
sesuai kebutuhan
d)
Pengguna dapat
mendengar sambil melakukan mobilitas lain
Kelemahan
:
a)
Sulit menentukan lokasi
pesan jika pesan itu berada di tengah-tengah rekaman
b)
Tidak
ada gambar, grafik, diagram sebagai bahan klarifikasi
c)
Komunikasi
satu arah
d)
Hanya mengandalkan
indra pendengaran, sehinngga kurang optimal
4)
Media Online
Media online adalah media yang berbasiskan teknologi komunikasi interaktif
dalam hal ini jaringan komputer, dan oleh karenanya ia memiliki ciri khas yang
tidak dimiliki media konvensional lainnya, salah satunya adalah pemanfaatan
Internet sebagi wahana di mana media tersebut ditampilkan, sekaligus sarana
produksi dan penyebaran informasinya. Oleh karena itu, peranan teknologi
komunikasi dalam hal ini internet, sangatlah besar dalam mendukung setiap proses
penyelenggaraan media online. Besarnya pengaruh teknologi Internet dalam penyelenggaraan
media online ditunjukkan lewat pengeksplorasian setiap karakter yang
dimiliki internet yang kemudian diadopsi oleh media online.
Kelebihan
Online :
a)
Berita langsung dapat di terbitkan.
Setelah diposting secara otomatis bisa langsung terbit tanpa harus di cetak.
b)
Memiliki banyak pilihan.
c)
Gabungan dari audio, visual, gambar
dan tulisan.
Kelemahan
Online :
a)
Untuk mendapatkan berita harus selalu
terhubung dengan internet.
b)
Biaya relative mahal, karena harus
memiliki PC atau laptop dan paling tidak wifi, atau hotspot,atau speedy
c)
Belum meratanya jaringan internet.
d)
Kebanyakan isi belum bisa di
pertanggiung jawabkan. Karena kebanyakan media online tidak ada peng edit atau
filter. Jadi penulis/ atau yang memosting berita biasanya dari berbagai macam
kalangan.
D. SASARAN
YANG DICAPAI MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
Pengetahuan tentang sasaran
pendidikan yang akan dicapai alat peraga, penting untuk dipahami dalam
menggunakan alat peraga. Ini berarti penggunaan alat peraga harus berdasarkan
pengetahuan tentang sasaran yang ingin dicapai. Hal yang perlu diketahui tentang
sasaran adalah sebgai berikut :
1. Individu atau kelompok
2. Kategori sasaran, seperti aspek demografi, social,
3. Bahasa yang mereka gunakan
4. Adat istiadat serta kebiasaan
5. Minat dan perhatian
6. Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan diterima.
E. MERENCANAKAN
DAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media pendidikan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan
tujuan
Tujuan harus
relaistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa sasaran yang akan
diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa lama dan dimana
pengukuran dilakukan). Penetapan tujuan merupakan dasar untuk merancang media
promosi dan merancang evaluasi.
3. Menetapkan
segmentasi sasaran
Segmentasi
sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat dan dianggap
sangat menentukan keberhasilan pendidikan kesehatan.
Tujuannya antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, memberikan
kepuasan pada masing-masing segmen, menentukan ketersediaan jumlah dan
jangkauan produk, serta menghitung jenis dan penempatan media.
4. Memposisikan
pesan (positioning)
Memposisikan
pesan adalah proses atau upaya menempatkan suatu prosuk perusahaan, individu
atau apa saja ke dalam alam pikiran sasaran atau konsumennya. Positioning
membentuk citra.
5. Menentukan
strategi positioning
Identifikasi
para pesaing, termasuk persepsi konsumen, menentukan posisi pesaing,
menganalisis preferensi khalayak sasaran, menetukan posisi merek produk
sendiri, serta mengikuti perkembangan posisi.
6. Memilih
media promosi kesehatan
Pemilihan
media didasarkan pada selera khalayak sasaran. Media yang dipilih harus
memberikan dampak yang luas. Setiap media akan memberikan peranan yang berbeda.
Pada saat penggunaan media pendidikan kesehatan hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
1.
Senyum adalah lebih baik, untuk
mencari simpati.
2.
Tunjukkan perhatian bahwa hal yang
akan disampaikan adalah penting.
3.
Pandangan mata hendaknya ke seluruh
pendengar agar mereka tidak kehilangan control pihak pendidik.
4.
Gaya bicara hendaknya bervariasi
agar pendengar tidak bosan dan mengantuk.
5.
Ikut sertakan para peserta/
pendengar dan berikan kesempatan untuk memegang dan atau mencoba alat- alat
tersebut.
6.
Bila perlu diberi selingan humor
untuk menghidupkan suasana dan sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Media
pendidikan kesehatan adalah saluran komunikasi yang dipakai untuk mengirimkan
pesan kesehatan .
2.
Media pendidikan kesehatan mempunyai
berfungsi menimbulkan minat
sasaran pendidikan, mencapai
sasaran yang lebih banyak, membantu
dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman, menstimulasi sasaran , mempermudah penyampaian dan penerimaan bahan atau
informasi kesehatan, mendorong
keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan akhirnya
mendapatkan pengertian yang lebih baik,
membantu menegakkan pengertian yang diperoleh
3.
Beberapa bentuk media
pendidikan
kesehatan antara lain : berdasarkan stimulasi indra seperti alat bantu lihat (visual
aid), alat bantu dengar (audio
aids), alat bantu ini digunakan
untuk menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran. Berdasarkan pembuatannya
dan penggunaannya seperti
alat peraga atau media
yang rumit
dan sederhana. Berdasarkan cara produksi seperti media cetak
: media koran (surat kabar), media
leafleat, media poster, media
booklet, media
majalah , media pamphlet, media stiker, media billboard, media
spanduk, media baner, Media elektronika : media radio, film, kaset dan cd audio, media
online
4.
Sasaran
yang dicapai media pendidikan kesehatan yaitu Individu atau kelompok, kategori sasaran, seperti aspek demografi dan sosial,bahasa
yang mereka gunakan, adat istiadat serta kebiasaan, minat dan perhatian, pengetahuan
dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan diterima.
5.
Langkah-langkah dalam merancang
pengembangan media pendidikan kesehatan
adalah sebagai berikut : menetapkan
tujuan, menetapkan segmentasi sasaran, memposisikan pesan (positioning), menentukan
strategi positioning, memilih
media promosi kesehatan.
B. SARAN
Berdasarkan uraian pada
pembahasan di atas penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Agar
mahasiswa dapat memahami media yang
digunakan dalam pendidikan kesehatan.
2. Pentingnya
penggunaan media dalam
pendidikan kesehatan menuntut perawat
agar mampu menetapkan dan
menggunakan media pendidikana kesehatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan
Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Imtima.
2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta : PT. Imperial Bhakti Utama
Machfoedz, I.
2005. Pendidikan Kesehatan bagian Promosi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta :
Fitriyama
Maulana,
Herry. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Notoadmojo, S.
2012 . Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoadmojo, S.
2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo,
Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2008.
Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Mubarak, dkk. 2006. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika
Mulyana, D,
2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Langganan:
Postingan (Atom)